Happiness
(Kebahagiaan)
Persentase
kebahagiaan seseorang itu tidak bisa diukur. Tidak ada alat yang dapat mengukur
seberapa bahagianya seseorang tersebut. Namun, saya sendiri mencoba menilai
kebahagiaan dengan sebuah analogi.
1.
1 % kebahagiaan
Dapatkah
anda berpikir 1 % kebahagiaan itu terdeskripsi seperti apa? Saya pikir 1 %
kebahagiaan bisa saya syukuri dari seberapa beruntungnya saya bisa hidup
(bernapas). Saya bisa dilahirkan dari Rahim seorang ibu dan dibesarkan olehnya
beserta ayah. Tidakkah itu menjadi suatu kebahagiaan yang mutlak? Tentu itu
menjadi persentase yang sangat berarti.
2.
5 % kebahagiaan
Kebahagiaan
yang tak kalah harus saya syukuri itu adalah saya bersyukur saya dibesarkan
oleh kedua orangtua saya. Betapa mereka begitu menyayangi saya, katakanlah
seperti itu. Tidak sedikit diluaran sana yang kedua orangtuanya harus merelakan
anaknya dibesarkan oleh orang lain, entah itu nenek/kakek, sanak saudara,
bahkan orang lainpun (pengasuh).
3.
10 % kebahagiaan
10 %
kebahagiaan tidak bisa dikatakan sedikit. 10 % disini saya artikan untuk
mensyukuri kelengkapan jasmani dan rohani saya. Saya bisa beraktivitas dan
berpikir. Saya bisa tumbuh dan berkembang layaknya hakikat seorang manusia yang
hidup.
4.
40 % kebahagiaan
Menginjak
dewasa kebahagian bisa meningkat menjadi 40 %. Diusia dewasa saya banyak
mendapat pengalaman yang berarti baik itu tentang kehidupan maupun tentang
keilmuan. Saya harus bersyukur karena saya ditakdirkan bisa mengenyam pendidikan
dimulai sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas. Tidak
sampai disitu saya juga mendapatkan banyak pengalaman di jenjang perguruan
tinggi. Sedikit banyak cerita, ketika saya studi di perguruan tinggi saya
menjalani studi pengamalan dan pelatihanan di masyarakat. Disana saya belajar
bergaul dengan masyarakat dimulai dari anak kecil sampai orang dewasa
sekalipun. Daerah di tempat saya pengamalan dan pelatihan bisa dikategorikan
daerah terpencil namun tidak tertinggal. Kenapa dikategorikan sebagai daerah
terpencil? Karena daerah tersebut berada terletak diperbukitan ujung, jauh dari
system pusat pemerintahan dan perekonomian. Namun, daerah itu tidak
dikategorikan sebagai daerah tertinggal. Hal tersebut terbukti dari keramahan
dan kepintaran masyarakatnya. Keramahannya tidak bisa tertandingi dari
orang-orang berpenpendidikan, mereka justru lebih dari disebut berpendidikan. Kepintarannya,
anak-anak disana tergolong sebagai anak cerdas yang mau mengasah bakat dan
potensi yang ada pada dirinya. Tidak hanya anak-anak, orang-orang dewasa lanjut
usia malah mempunyai pemikiran kritis dan aktif dengan kedatangan para
mahasiswi dan mahasiswa. Mereka memberi jalan dan harapan untuk saling
memajukan program daerah dengan program para mahasiswi dan mahasiswa. Tentulah pengalaman
pendidikan harus saya ingat dan syukuri, karena tidak semua orang mengalami
fase itu sejauh ini.
5.
75 % kebahagiaan
Kebahagiaan
pada pesentase ini merupakan kebahagiaan impian. Adakah diantara kalian yang
sudah membahagiakan kedua orangtua kalian? Pada kebahagiaan inilah anak membalas
semua pekerjaan orangtua dimulai menafkahi, memfasilitasi, hingga mengayomi. Tidak
akan lupa akan jerih payah, banting tulang seorang ibu dan ayah mengurusi
anak-anaknya. Maka pada persentase inilah kebahagiaan bisa didapat ketika sudah
mampu beraksi seperti orangtua dulu membesarkan kita.
6.
99 % kebahagiaan
Kebahagiaan
ini adalah kebahagiaan yang sulit untuk digapai tanpa doa dan usaha. Kebahagiaan
ini adalah dimana kita sudah berlimpah materi dan mampu membaginya dengan yang
lain (orang lain). Namun, pada titik pesentase ini tidak semua orang
dikehendaki untuk mendapatkannya.
7.
100 % kebahagiaan
Kebahagian
yang tidak ada didunia. Semua manusia tidak ada yang sempurna. Maka kesempurnaan
kebahagiaan ini hanya didapat di akhirat.
Note : saya rasa kebahagiaan no 1, 2 dan 3 yang patut
kita banyak syukuri. Meskipun pesentasenya terlihat sedikit namun jika ditelaah,
itu menjadi akar dari kebahagiaan yang lain. So, kita sebagai manusia boleh menginginkan kebahagiaan setinggi
langit, namun jangan lupa untuk menggapai kebahagiaan yang amat dekat dengan
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar