Sabtu, 04 Maret 2017

Just the Way I am (Chapter 3)








Poster by Gambar animasi kartun
Chapter 3
Author : Antyenkey
Main Cast        : Lugi, and Yurie
Supported Cast           : Regwi, and Fagri
Genre  : Romance, Sad, Hurt, School life, and Action
Note    : Cerita ini hanya imajinasi penulis semata, tidak ada unsur tersembunyi. Penulis hanya ingin menuangkan ide untuk dijadikan sebagai media hiburan saja.

“kamu?”, jawabnya kaget. “kok bisa disini malem-malem?”, tanyanya.
“yah, gue lagi ada masalah sama nyokap”, jawab Yurie bermalas-malasan. “lo sendiri, kenapa disini, kapan keluar dari rumah sakit?, tanyanya.
“baru aja, makanya ini aku diluar. Emmm, btw (by the way) panggil aku Fagri aja, biar lebih enak, gimana?, tawar Fagri.
“kok lo, upppz maksud gue kok Fagri beda banget sama Lugi. Manggil aja pake aku kamu”, bedakannya menurut Yurie.
Fagri hanya tersenyum “gak ada bedanya kok antara aku sama Lugi. Kita sama-sama punya kepribadian yang mirip, dan kata orang sih kita kaya kembar gitu”, candanya kepada Yurie.
Mereka pun berbincang di kursi pinggir jl Africa street. Keduanya saling membicarakan kejadian yang membuat mereka berdua bisa bertemu. Tak sedikit Fagri yang bercanda kepada Yurie “mungkin kita ketemu itu,,,,,, peran kamu jadi wonder woman ditengah-tengah pria yang sedang berkelahi, dan pas banget sama seragam kamu waktu itu”.
“Lo, eh ....Fagri humoris juga yah”, seru Yurie. “kalo kamu susah panggil nama aku, panggil aja Gi, biar simple hhehe”, tawar Fagri
Disisi lain ada sepasang mata yang terus memperhatikan Yurie dan juga Fagri. So baik banget tuh si Fagri. Caperrrrrrrr”, gerutu Lugi yang merasa aneh akan pandangannya itu.
Lugi mencoba menghampiri Fagri dan gadis yang diajak mengobrolnya. “Ekhemmmmm”, dehem Lugi. Kedua orang yang sedang asik dengan kegiatan berbincang pun mengedarkan pandangannya. Fagri sedikit tersenyum ketika sadar akan orang yang berdehem itu adalah Lugi. Gadis berambut pendek kecoklatan disamping Fagri pun tak kalah senyum kecut arti yang mengisyaratkan bahwa ia kesal akan harus bertemu dengan Lugi yang menyebalkan menurutnya.
Tak ada sapaan antara Lugi dan Yurie. Fagri mencari cara untuk mencairkan suasana. “Lug, kenalin ini Yurie yang nolongin kita waktu itu. Pasti lo gak tau kan namanya”, jelasnya. Sontak penjelasan Fagri itu mendapat tanggapan dari Yurie, “ckckck, gak nyangka yah kita ketemu lagi, gedekkk juga ketemu lo”, cercahnya. Tak ada tanggapan berarti dari lawan bicaranya. “ih gak bisa ngomong lo?”, tebak Yurie.
“santai aja Yurie, dia emang keren kalo lagi kaya gini, liat aja mukanya datar”, celoteh Fagri.
Sungguh lelaki yang sedari tadi diajak bicara seperti enggan berniat untuk menjawab. Tampangnya yang keren abis, rambut pirang dengan poni yang sedikit menutup matanya menambah kesan bahwa dirinya adalah seseorang yang dingin namun mengesankan. Tak ayal  akan membuat setiap gadis berteriak kagum ingin menjadi pacarnya.
Lugi malah menarik Fagri untuk pergi dari tempat yang terlihat seperti cafe terbuka itu.
Dua hari berlalu begitu saja. Jam menunjukan pukul 02 siang. Terlihat suasana canteen begitu ramai. Terdapat begitu rupa makanan mulai dari Origini, Tempura,  Sushi, Yasai, Kyabeji, dan yang lainnya. Iya... ini merupakan waktu Kyuushoku (jam makan siang disekolah). Bisa tertebak dari menu makanan yang ada. Sekolah ini merupakan sekolah menengah atas bagi anak-anak keturunan Jepang.
Berbeda dengan suasana yang ramai. Seorang gadis bernama Yurie sepertinya tengah digundrung dalam kegalauan. Sekilas dia melamun mengingat kejadian dimalam saat ia kembali kerumah:::::::
            “kenapa Okaa-san tidak mengizinkan aku untuk hidup sendiri saja. Percuma aku disini.
Serasa tidak memiliki ibu atau ayah yang menemani”, amuk Yurie tak tertahan.
“Plakkkkk”, mamah Yurie menampar sembari mengucap “Shut up!”. “i can’t believe you’ll say that to me. I never taught you to be like this”, ucapnya sambil tak percaya.
Yurie hanya diam, dan menyentuh pipinya yang terkena tampar.
“think!”, suruh mamahnya. “apakah aku tak ada dirumah itu untuk bersenang-senang
atau melupakanmu?”, tanyanya penuh emosi. “watashi no shorai no tame ni ganbatte imasu (aku berusaha keras demi masa depan), hanya untuk kamu, Yurie”, lirik mamahnya yang merasa gadis miliknya itu punya pandangan salah terhadap dirinya.
kembali kedunia nyatanya. Gadis itu seolah ditarik angin untuk meninggalkan Canteen. Tak ada yang mencegahnya karena nyatanya ia tadi seorang diri dibangku Canteen. Dirinya memang tidak mempunyai teman dekat, baik itu perempuan ataupun laki-laki.

Disebuah ruko yang bangunannya sudah amat sangat tua menampakkan tiga orang anak laki-laki yang memakai seragam sekolah menengah atas yang saling mendorong dada. Terdengar, “Gua minta maaf sama kalian berdua. Udah bawa kalian ke masalah gua yang makin rumit”, terangnya. “Gua gak tau kalau Flashdisk itu isinya data base buat pekerjaan dia”, tuturnya.
“iya. Gua ngerti kok. Lo gak ada maksud buat hal semacam ini terjadi. Emang dianya aja yang gak bisa nyelesaiin masalah pake kepala dingin”, jawab Lugi. Orang yang dipanggil DIA dalam pembicaraan Lugi dan lawan bicaranya itu adalah Yuta. Dia adalah orang yang mengeroyok Lugi dan Fagri. Sedangkan lawan bicara Lugi itu adalah Regwi.
Dari kejauhan lagi-lagi Yurie harus menyaksikan tiga orang anak laki-laki yang sepertinya akan melakukan hal yang tidak beres seperti beberapa waktu lalu. Ia tidak bisa melihat wajah dari ketiga anak laki-laki itu dengan jelas. Lagi-lagi entah angin apa, Yurie berjalan untuk mendekati mereka.
Dari arah samping ada 2 motor yang tiba-tiba berhenti tepat ditempat Yurie berdiri. Tak lama kemudian, ia diseret naik motor. Lantas, Yurie berteriak ketakutan.
Didalam ruko Fagri mendengar ada yang berteriak. Lalu ia keluar memastikan siapa yang berteriak. Sekelebat terlihat seorang gadis yang dipaksa diseret naik motor. Mencoba memastikan wajah gadis tersebut. Ia ingat bahwa gadis yang tengah diseret itu adalah Yurie. Gadis yang beberapa waktu lalu terlibat dalam kasusnya.
Tanpa pikir panjang ia mencoba untuk mengejar motor yang terlanjur sudah maju dan menghilang di perempatan jalan.
Ia kebingungan harus melakukan apa. Terlebih gadis itu diseret-seret menaiki motor yang tentu ia menduga bahwa gadis itu diculik. Datanglah Lugi dan Regwi menghampiri Fagri.
“kenapa Gi?”, tanya Lugi. Terdengar desiran nafas yang terengah-engah dalam diri Fagri.
“Lug,,,,, tadi gua denger,,,,, ada yang teriak-teriak. Nah,,, pas gua cek. ....Ternyata ada cewek yang lagi diseret naik motor. Gua liat ada 2 motor, tadi”, jelasnya tak beraturan.
Regwi heran,”terus lo kenal sama cewek yang diseret itu?”, tanya Regwi.
Fagri belum menjawab, ia mengatur nafas terlebih dahulu. Sampai akhirnya ia menjawab,”lo, inget Lug sama cewek yang bantuin kita waktu di keroyok sama Yuta?, nah, tadi itu Yurie yang diseret”, jelasnya khawatir.
Lugi berpikir, “eu”.
Tiba-tiba Regwi mengulang nama Yurie, “Yurie?”, seolah bertanya pada dirinya sendiri dengan pelan.

Term               :
Origini adalah makanan yang berkomposisi nasi yang dibungkus dengan lembaran rumput laut serta diisi udang dan mayonnaise, daun bawah, ume (asaman bauh plum), dan tarako &mentako (telur ikan terbang).
Tempura adalah makanan berkomposisi dari makanan laut dan sayuran yang dimasak dengan cara digoreng  dan dibalut dengan tepung renyah.
Shusi adalah makanan berkomposisi nasi dengan tambahan makanan laut, telur, dan sayur segar.
Yasai adalah sayuran.
Kyabeji adalah kubis.



≈≈ ∞ ≈≈

Tidak ada komentar:

Posting Komentar