Poster by Gambar animasi kartun
Chapter 3
Author : Antyenkey
Main Cast :
Lugi, and Yurie
Supported Cast :
Regwi, and Fagri
Genre : Romance,
Sad,
Hurt, School life, and Action
Note : Cerita ini hanya imajinasi penulis semata,
tidak ada unsur tersembunyi. Penulis hanya ingin menuangkan ide untuk dijadikan
sebagai media hiburan saja.
“kamu?”, jawabnya kaget. “kok bisa disini malem-malem?”, tanyanya.
“yah, gue lagi ada masalah sama nyokap”, jawab Yurie bermalas-malasan. “lo
sendiri, kenapa disini, kapan keluar dari rumah sakit?, tanyanya.
“baru aja, makanya ini aku diluar. Emmm, btw (by the way) panggil aku Fagri
aja, biar lebih enak, gimana?, tawar Fagri.
“kok lo, upppz maksud gue kok Fagri beda banget sama Lugi. Manggil aja pake
aku kamu”, bedakannya menurut Yurie.
Fagri hanya tersenyum “gak ada bedanya kok antara aku sama Lugi. Kita
sama-sama punya kepribadian yang mirip, dan kata orang sih kita kaya kembar
gitu”, candanya kepada Yurie.
Mereka pun berbincang di kursi pinggir jl Africa street. Keduanya saling
membicarakan kejadian yang membuat mereka berdua bisa bertemu. Tak sedikit
Fagri yang bercanda kepada Yurie “mungkin kita ketemu itu,,,,,, peran kamu jadi
wonder woman ditengah-tengah pria yang sedang berkelahi, dan pas banget sama
seragam kamu waktu itu”.
“Lo, eh ....Fagri humoris juga yah”, seru Yurie. “kalo kamu susah panggil
nama aku, panggil aja Gi, biar simple
hhehe”, tawar Fagri
Disisi lain ada sepasang mata yang terus memperhatikan Yurie dan juga
Fagri. “So baik banget tuh si Fagri.
Caperrrrrrrr”, gerutu Lugi yang merasa aneh akan pandangannya itu.
Lugi mencoba menghampiri Fagri dan gadis yang diajak mengobrolnya.
“Ekhemmmmm”, dehem Lugi. Kedua orang yang sedang asik dengan kegiatan
berbincang pun mengedarkan pandangannya. Fagri sedikit tersenyum ketika sadar
akan orang yang berdehem itu adalah Lugi. Gadis berambut pendek kecoklatan
disamping Fagri pun tak kalah senyum kecut arti yang mengisyaratkan bahwa ia
kesal akan harus bertemu dengan Lugi yang menyebalkan menurutnya.
Tak ada sapaan
antara Lugi dan Yurie. Fagri mencari cara untuk mencairkan suasana. “Lug,
kenalin ini Yurie yang nolongin kita waktu itu. Pasti lo gak tau kan namanya”,
jelasnya. Sontak penjelasan Fagri itu mendapat tanggapan dari Yurie, “ckckck,
gak nyangka yah kita ketemu lagi, gedekkk juga ketemu lo”, cercahnya. Tak ada
tanggapan berarti dari lawan bicaranya. “ih gak bisa ngomong lo?”, tebak Yurie.
“santai aja
Yurie, dia emang keren kalo lagi kaya gini, liat aja mukanya datar”, celoteh
Fagri.
Sungguh lelaki yang sedari tadi diajak bicara
seperti enggan berniat untuk menjawab. Tampangnya yang keren abis, rambut
pirang dengan poni yang sedikit menutup matanya menambah kesan bahwa dirinya
adalah seseorang yang dingin namun mengesankan. Tak ayal akan membuat setiap gadis berteriak kagum
ingin menjadi pacarnya.
Lugi malah menarik Fagri untuk pergi dari tempat yang terlihat seperti cafe terbuka itu.
Dua hari berlalu begitu saja. Jam menunjukan pukul 02 siang. Terlihat
suasana canteen begitu ramai.
Terdapat begitu rupa makanan mulai dari Origini,
Tempura, Sushi, Yasai, Kyabeji, dan
yang lainnya. Iya... ini merupakan waktu Kyuushoku
(jam makan siang disekolah). Bisa tertebak dari menu makanan yang ada. Sekolah
ini merupakan sekolah menengah atas bagi anak-anak keturunan Jepang.
Berbeda dengan suasana yang ramai. Seorang gadis bernama Yurie sepertinya
tengah digundrung dalam kegalauan. Sekilas dia melamun mengingat kejadian
dimalam saat ia kembali kerumah:::::::
“kenapa Okaa-san tidak mengizinkan aku untuk hidup sendiri saja. Percuma
aku disini.
Serasa tidak
memiliki ibu atau ayah yang menemani”, amuk Yurie tak tertahan.
“Plakkkkk”, mamah
Yurie menampar sembari mengucap “Shut up!”. “i can’t believe you’ll say that to
me. I never taught you to be like this”, ucapnya sambil tak percaya.
Yurie hanya diam,
dan menyentuh pipinya yang terkena tampar.
“think!”, suruh
mamahnya. “apakah aku tak ada dirumah itu untuk bersenang-senang
atau melupakanmu?”,
tanyanya penuh emosi. “watashi no shorai no tame ni ganbatte imasu (aku
berusaha keras demi masa depan), hanya untuk kamu, Yurie”, lirik mamahnya yang
merasa gadis miliknya itu punya pandangan salah terhadap dirinya.
kembali kedunia nyatanya. Gadis itu seolah ditarik angin untuk meninggalkan
Canteen. Tak ada yang mencegahnya
karena nyatanya ia tadi seorang diri dibangku Canteen. Dirinya memang tidak mempunyai teman dekat, baik itu
perempuan ataupun laki-laki.
Disebuah ruko yang bangunannya sudah amat sangat tua menampakkan tiga orang
anak laki-laki yang memakai seragam sekolah menengah atas yang saling mendorong
dada. Terdengar, “Gua minta maaf sama kalian berdua. Udah bawa kalian ke
masalah gua yang makin rumit”, terangnya. “Gua gak tau kalau Flashdisk itu
isinya data base buat pekerjaan dia”, tuturnya.
“iya. Gua ngerti kok. Lo gak ada maksud buat hal semacam ini terjadi. Emang
dianya aja yang gak bisa nyelesaiin masalah pake kepala dingin”, jawab Lugi.
Orang yang dipanggil DIA dalam pembicaraan Lugi dan lawan bicaranya itu adalah
Yuta. Dia adalah orang yang mengeroyok Lugi dan Fagri. Sedangkan lawan bicara
Lugi itu adalah Regwi.
Dari kejauhan lagi-lagi Yurie harus menyaksikan tiga orang anak laki-laki
yang sepertinya akan melakukan hal yang tidak beres seperti beberapa waktu
lalu. Ia tidak bisa melihat wajah dari ketiga anak laki-laki itu dengan jelas.
Lagi-lagi entah angin apa, Yurie berjalan untuk mendekati mereka.
Dari arah samping ada 2 motor yang tiba-tiba berhenti tepat ditempat Yurie
berdiri. Tak lama kemudian, ia diseret naik motor. Lantas, Yurie berteriak
ketakutan.
Didalam ruko Fagri mendengar ada yang berteriak. Lalu ia keluar memastikan
siapa yang berteriak. Sekelebat terlihat seorang gadis yang dipaksa diseret
naik motor. Mencoba memastikan wajah gadis tersebut. Ia ingat bahwa gadis yang
tengah diseret itu adalah Yurie. Gadis yang beberapa waktu lalu terlibat dalam
kasusnya.
Tanpa pikir panjang ia mencoba untuk mengejar motor yang terlanjur sudah
maju dan menghilang di perempatan jalan.
Ia kebingungan harus melakukan apa. Terlebih gadis itu diseret-seret
menaiki motor yang tentu ia menduga bahwa gadis itu diculik. Datanglah Lugi dan
Regwi menghampiri Fagri.
“kenapa Gi?”, tanya Lugi. Terdengar desiran nafas yang terengah-engah dalam
diri Fagri.
“Lug,,,,, tadi gua denger,,,,, ada yang teriak-teriak. Nah,,, pas gua cek.
....Ternyata ada cewek yang lagi diseret naik motor. Gua liat ada 2 motor,
tadi”, jelasnya tak beraturan.
Regwi heran,”terus lo kenal sama cewek yang diseret itu?”, tanya Regwi.
Fagri belum menjawab, ia mengatur nafas terlebih dahulu. Sampai akhirnya ia
menjawab,”lo, inget Lug sama cewek yang bantuin kita waktu di keroyok sama
Yuta?, nah, tadi itu Yurie yang diseret”, jelasnya khawatir.
Lugi berpikir, “eu”.
Tiba-tiba Regwi mengulang nama Yurie, “Yurie?”, seolah bertanya pada
dirinya sendiri dengan pelan.
Term :
Origini adalah
makanan yang berkomposisi nasi yang dibungkus dengan lembaran rumput laut serta
diisi udang dan mayonnaise, daun bawah, ume (asaman bauh plum), dan tarako
&mentako (telur ikan terbang).
Tempura adalah
makanan berkomposisi dari makanan laut dan sayuran yang dimasak dengan cara
digoreng dan dibalut dengan tepung
renyah.
Shusi adalah
makanan berkomposisi nasi dengan tambahan makanan laut, telur, dan sayur segar.
Yasai adalah
sayuran.
Kyabeji adalah
kubis.
≈≈ ∞ ≈≈
Tidak ada komentar:
Posting Komentar